Thursday, October 9, 2008

~AiR MaTa KeHiDuPaN

Suatu ketika, seorang anak bertanya kepada ibunya,
“Ibu, mengapa ibu menangis?” Ibunya menjawab,
“Sebab ibu adalah perempuan, nak.”
“Saya tak mengerti ibu,” kata si anak.
Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat.
“Nak, kau memang tak akan mengerti…”
Kemudian si anak bertanya kepada ayahnya.
“Ayah, mengapa ibu menangis?”
“Ibumu menangis tanpa sebab yang jelas,” sang ayah menjawab.
“Semua perempuan memang sering menangis tanpa alasan.”
Si anak membesar menjadi remaja, dan dia tetap terus bertanya-tanya,
mengapa perempuan menangis?

Hingga pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan,
“Ya Allah, mengapa perempuan mudah menangis?”
Dalam mimpinya ia merasa seolah mendengar jawapannya:
“Saat Ku ciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.
Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya,
walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut
untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

“Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan bayi dari rahimnya,
walau kerap berulangkali menerima cerca dari si bayi itu apabila ia telah membesar.
“Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan,
pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa.
“Ku berikan kesabaran jiwa untuk merawat keluarganya walau dia sendiri letih,
walau sakit, walau penat, tanpa berkeluh kesah.
“Kuberikan wanita perasaan peka dan kasih sayang untuk
mencintai semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun.
Walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya.
Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan
pada anak-anak yang mengantuk menahan lelap.
Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

“Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya
melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya.
Sebab bukannya tulang rusuk yang melindungi
setiap hati dan jantung agar tak terkoyak.
“Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan
untuk memberikan pengertian dan menyedarkan
bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai isterinya.
Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan
menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami
agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.

“Dan akhirnya, Kuberikan ia air mata, agar dapat mencurahkan perasaannya
Inilah yang khusus kepada wanita, agar dapat ia gunakan bila masa pun ia inginkan.
Ini bukan kelemahan bagi wanita, kerana sebenarnya
air mata ini adalah
“air mata kehidupan.”

Thursday, September 18, 2008

MaRHaban BiKumm...

SaLaM RaMaDhaN KarEEmm..

Rasa kerdil diri ini..
Disisi TUHAN yg ESa….
Limpahan RahmatNYA tiada terhingga tandingNya…
Pertama kali ku coretkan di rumah singahan alam maya ini…
Ku ucapkan Marhaban Bikum.. dan syukaran jazilan
kepada sahabat2….
Kerna sudi melangkah ke rumah maya ku ini…

Rasa ‘seGan’ apabila ku bersiar2 ke rumah maya kawan2 ku..
Smuanya pandai menukilkan kata2..
HEBAT… hebat semuanya..
Terdetik di hati ini sudah lama...
Namun…
Tidak kesampaian lagii…
Sekarang dengan keizinanNYA..
Ku cuba untuk berkongsi maklumat..
Apa yG penting..
Ku pohon pada Mu YA ALLAH..
Segala apa yg disampaikan..
Peroleh manfaat untuk diri sendiri dan sahabat yg sudi mengunjungi..
AMiiN..